Rabu, 05 Oktober 2022

Menerbitkan Buku Semakin Mudah di Penerbit Indie

" Hari Rabu, 5 Oktober 2022, Pelatihan Belajar Menulis PGRI, Gelombang ke-27, Judul "Menerbitkan Buku Semakin Mudah di Penerbit Indie", Narasumber : Raymundus Bryan Prasetyawan, S.Pd & Moderator : Rosminiyati"






Bismillah, sebelum ada penerbit indie, mungkin sebagian penulis sulit untuk menerbitkan bukunya. Menerbitkan buku bersama penerbit indie memudahkan para penulis saat ini. Tapi berdasarkan pengalaman Pak Brian, ada juga sebagian penulis yang tidak mendapatkan respon cepat dari penerbit. Hal tersebut menyebabkan bukunya sulit untuk diterbitkan. Dia harus menunggu satu tahun. Oleh karena itu, meskipun seorang penulis ingin menerbitkan ke penerbit indie, ia membutuhkan komunitas penulis dan mentor berpengalaman yang telah biasa menerbitkan buku. Ia tidak bisa berjalan sendiri dalam menerbitkan buku solo.

Kali ini, Pak Brian hadir untuk membantu peserta dalam menerbitkan buku solonya. Dalam pelatihan ini ada dua persyaratan. Yang pertama seorang peserta dapat membuat sebanyak dua puluh resume dan sebuah buku solo baru dapat dikatakan lulus dari peserta Pelatihan Menulis ini. Tentu saja, ini adalah impian semua peserta. Sebuah momen yang sangat berharga yang tidak dapat dilewatkan malam mini. Dengan materi menerbitkan buku semakin mudah di Penerbit Indie. Ada banyak solusi yang bisa di dapatkan dalam menerbitkan buku pada pelatihan ini.

Dahulu, ketika penerbit indie seperti sekarang, yang ada hanya penerbit mayor seperti Gramedia, Grasindo, Erlangga, Elex media, Andi dan lain-lain. Penerbit indie tidak melakukan seleksi naskah sehingga semua naskah bisa diterima. Sedangkan penerbit mayor menerapkan seleksi naskah, sehingga belum tentu naskah seorang penulis diterima. Karena penerbit mayor ingin mendapatkan naskah yang benar-benar berkualitas dan diperkirakan akan laku di pasaran.

Tentu saja, tahapan seleksi naskah menjadi tantangan agar bisa menerbitkan buku di penerbit mayor. Ini impian para penulis, sebab pada penerbit mayor , ia tidak perlu mengeluarkan biaya untuk menerbitkan bukunya. Hanya saja, penulis harus berjuang mengirim naskah ke beberapa penerbit mayor. Mungkin saja, di awal akan terjadi penolakan naskah dari penerbit mayor. Bagi penulis pemula, tentu saja hal itu sangat sulit. Tapi dengan adanya penerbit indie bisa menjawab aral dan rintangan tersebut dan naskah pasti diterbitkan.

Penolakan naskah pada penerbit mayor merupakan makanan sehari-hari penulis. Ketika naskahnya diterima pun proses penerbitannya sangat lama. Menerbitkan tulisan pada penerbit mayor membutuhkan  waktu satu tahun. Sementara pada penerbit indie dalam hitungan bulan saja. Bukan berarti penerbit indie itu lebih baik, tapi penerbit indie maupun mayor perlu waktu yang tepat untuk penulis.

Jadi untuk penulis pemula, alangkah baiknya mengawali menerbitkan buku di penerbit indie. Bila bukunya telah terbit, itu akan menjaga semangatnya dalam menulis buku. Seorang penulis pemula yang telah terbiasa menerbitkan buku di penerbit indie akan ada waktunya bila merasa perlu untuk meningkatkan kemampuan menulisnya. Jika ia sudah sering menerbitkan buku di penerbit indie maka ia bisa mencoba menerbitkan buku di penerbit mayor. Seorang penulis pemula harusnya bertahap dalam menulis, ia perlu tantangan lagi dalam menulis. Setelah itu, barulah penerbit mayor menjadi pilihannya setelah melakukan upgrade ilmu menulis. Misalnya Bu Aam, Bu Rita, Bu Ditta, mereka adalah contoh para penulis yang sudah punya buku penerbit mayor. Mereka dapat mencapai penerbit mayor, karena sebelumnya terbiasa rutin menulis dan menerbitkan buku di penerbit indie. Jadi, ketika kemampuan seorang penulis meningkat, barulah ia mencoba menerbitkan bukunya di penerbit mayor.

Ciri-ciri penerbit indie adalah membutuhkan biaya untuk mendapat fasilitas  penerbitan, atau jika ingin mencetak ulang. Hal tersebut menjadi konsekuensi dari penerbitan tanpa seleksi, sehingga biaya penerbitan menjadi tanggung jawab penulis untuk mendapat fasilitas penerbitan yang memuaskan.

Ada beberapa tips yang perlu diperhatikan dalam menentukan penerbit indie sebagai berikut :

·      Biaya penerbitan.

·      Fasilitas penerbitan yang di dapat penulis.

·      Batas maksimal jumlah halaman.

·      Ketentuan dan Biaya cetak ulang.

·      Apakah dapat Master PDF.

·      Jumlah buku yang didapat penulis.

Semuanya bisa disesuaikan dengan kondisi dan keinginan seorang penulis. Ketika sudah bergabung dalam komunitas penulis ia tidak merasa sendirian dalam proses penerbitan buku. Dalam pelatihan ini, Pak Brian sebagai mentor kami, beliau bersedia mendampingi dan menjawab berbagai pertanyaan seputar proses penerbitan. Sehingga peserta pelatihan menulis merasa tenang karena buku yang ditulisnya pasti akan terbit

Adanya berbagai macam kasus sehingga beliau memilihkan penerbit yang sudah terpercaya dengan harga terjangkau dan juga mengawal sampai naskah terbit menjadi buku.

Beliau tergerak hatinya untuk membantu peserta karena ada beberapa penerbit indie yang meminta biaya sampai berjuta-juta dalam menerbitkan buku. Beliau memiliki rekanan penerbit indie yaitu Penerbit Sleman. Kata beliau, kinerjanya sudah tidak diragukan lagi. Hasil cetakannya bagus dan dapat dibuktikan sendiri. Peserta tidak perlu mengalami hambatan, karena beliau yang mengawal dan menjamin buku sampai terbit.

Bila naskah sudah siap, segera memasukkan tulisan sesuai kriteria penerbit. Beberapa ketentuan penerbit sleman sebagai berikut :

1.    Di Penerbit Sleman, seorang penulis hanya mengeluarkan Rp. 400.000., saja. Dengan harga itu, ia akan mendapatkan sebanyak empat eksemplar buku.

2.  Dari empat eksemplar buku, dua buah buku dikirim ke perpusnas, maksimal 150 hal A4, desain cover, mendapat master dalam bentuk pdf, ISBN/QRCBN, layout, editing, sertifikat, poster promosi, promo di web dan medsos penerbit, dan dijual di shopee dan tokopedia penerbit. 

3.   Penulis akan mendapatkan keuntungan sebesar 10 persen dari hasil penjualan buku.

4.    Batas jumlah halaman di Penerbit Sleman, jumlah maksimal halaman yaitu 150 halaman A4 atau jika dikonversi ke A5 berarti 300 halaman. Setelah itu tidak ada lagi biaya tambahan.

#Salam literasi
 

10 komentar: